Florespos.id – Nama Jeje Slebew kini semakin dikenal publik usai viral sebagai model di Citayam Fashion Week beberapa waktu lalu.
Kehadirannya di tempat nongkrong di Dukuh Atas itu sebenarnya bukan tanpa alasan.
Ternyata semuanya bermula dari saat Jeje Slebew alami pelecehan di rumah, hingga ia kabur dan nongkrong di Dukuh Atas.
Baca:Â Warganet Heran Kenapa Jeje Slebew Jago Bahasa Inggris, Ternyata Ini Rahasianya
Jeje Slebew Digituin sama Orang Rumah
Sebelum viral gara-gara Citayam Fashion Week, Jeje hanya remaja biasa yang putus sekolah dan senang bermain dengan teman-teman sebayanya.
Ia sering nongkrong di kawasan Sudirman karena sedang kabur dari rumah saat itu.
Bukan tanpa alasan, pemilik nama lengkap Jasmine Laticia itu kabur dari rumah karena mengalami hal-hal tidak menyenangkan.
Baca:Â Video Syur Miripnya Viral, Jeje Slebew: Tak Ada Manusia yang Terlahir Suci
Ia mengaku menjadi korban pelecehan se*ksual dari seseorang yang bekerja di rumahnya.
“Aku tinggal sama nenek. Bukan enggak nyaman sama nenek, tapi sama yang ada di sekitar situ, yang bikin aku ngerasa punya mental issues, trauma. Iya (dijahati), iya (pelecehan),” ungkap Jeje.
Jeje Slebew Laporkan Pelaku ke Polisi
Remaja berusia 16 tahun tersebut mengaku sudah melaporkan insiden tersebut kepada neneknya.
Namun, sang pelaku tak pernah mau mengakui perbuatannya, dan Jeje juga tidak mempunyai banyak bukti.
“Dilaporin sudah pernah dua kali, tapi karena buktinya belum begitu kuat, cuma voice note sama foto. Nenek aku memutuskan, ‘Ya sudahlah, nanti juga dia capek sendiri.’ Mana ada maling mau ngaku,” tuturnya.
“Jadi, seiring waktu, strategi nenek aku itu diamin orang tersebut. Dia orang kerja, aku ngalamin itu usia 15 tahun. Ujung-ujungnya dia yang pergi sendiri,” lanjut Jeje.
Baca:Â Ramai Beredar Video Adegan Dewasa 2 Menit Mirip Jeje Slebew
Jeje merasa sangat hancur saat mengalami kejadian itu. Ia bahkan sampai berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
“Mau mati saja, sih. Lebih kayak mau nyudahin hidup, merasa hidup enggak berguna. Trauma sudah hilang, tapi kalau dibahas terus, atau dicari tahu terus, jadi kayak sakit gitu.
Sekarang sudah mulai bisa nerima, damai dengan diri sendiri, pola pikir aku sudah terbebaskan dari yang dulu,” tutupnya.